Minggu, 25 Oktober 2020

MENGANALISIS ISI, STRUKTUR, DAN KEBAHASAAN DALAM TEKS CERAMAH

C.    MENGANALISIS ISI, STRUKTUR, DAN KEBAHASAAN DALAM TEKS CERAMAH

 

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

1.     mengidentifikasi isi dan struktur dalam teks ceramah ceramah;

2.     mengidentifikasi kaidah kebahasaan dalam teks ceramah.

 

 DOWNLOAD MATERI DISINI

Kegiatan 1

Menentukan Isi dan Struktur dalam Teks Ceramah

 

Apabila kamu perhatikan dengan cermat contoh-contoh di atas, ketahuilah bahwa teks ceramah memiliki bagian-bagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup.

 

1.     Pembuka

Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.

2.     Isi

Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.

3.     Penutup

Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

 

Pendahuluan (Tesis)

 

ü Isu

ü Permasalahan

ü Pandangan Umum Penulis

 

 

 

Isi

(Rangkaian Argumen)

 

ü Pendapat-Pendapat

ü Fakta

 

 

 

Penutup

(Penegasan Kembali)

 

ü Simpulan

ü Rangkuman

 

 

Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.

a.     Pendahuluan

Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.

Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.

 

 

b.     Isi (Rangkaian Argumen)

Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang

berlaku dalam masyarakat itu.

Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.

                                                                            

c.      Penutup (Penegasan Kembali)

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.

Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah alasan.

 

 DOWNLOAD MATERI DISINI

Tugas

1.     Buatlah struktur teks tentang sikap berbahasa para siswa.

2.     Jelaskanlah bagian yang merupakan tesis, rangkaian argumen, dan penegasannya.

Bagian-Bagian Teks

Isi Teks

Penjelasan

a. Tesis

 

 

b. Rangkaian argumen

 

 

c. Penegasan

 

 

 

 

 

Kegiatan 2

Mengidentifikasi Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah

 

Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.

1.     Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.

2.     Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya, istilah-istilah yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.

3.     Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/ pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.

4.     Menggunakan kata-kata kerja mental, seperti diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.

5.     Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

 

 

Tugas

1.     Cermatilah kembali sebuah teks ceramah yang telah kamu baca/ simak.

2.     Identifikasilah kaidah-kaidah yang ada pada teks tersebut.

3.     Catatlah hasilnya dalam format laporan seperti berikut.

 

Topik                          : ....

Penceramah             : ....

Tempat/waktu           : ....

 

Kaidah Kebahasaan

Contoh

a.     Kata ganti orang pertama

 

b.     Kata ganti orang kedua (sapaan)

 

c.      Kata sambung sebab akibat

 

d.     Kata sambung temporal

 

e.     Kata-kata teknis

 

f.       Kata kerja mental

 

g.     Kata-kata persuasif

 

 DOWNLOAD MATERI DISINI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar