Minggu, 30 Agustus 2020

Teks Cerita Sejarah

 Materi kelas 12 SMK PGRI Jatiwangi

KBM Daring Oleh : Dina Marliyana, S.Pd.

Download Materi ini di : SINI

Cerita sejarah dapat dijelaskan sebagai karanagan atau cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu  berlangsung berdasarkan urutan waktu.Peristiwa itu benar-benar terjadi (sejarah) atau berupa khayalan seperti novel, roman dan sejenisnya.

Untuk mengidentifikasi cerita sejarah kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.      Berdasarkan peristiwa, cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi 2 yaitu

A.    cerita sejarah yang benar terjadi

B.     cerita sejarah yang berupa khayalan seperti cerpen, novel, dan sejenisnya

2.      berdasarkan tujuan cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi 2 yaitu

A.    cerita sejarah ekspositoris

cerita sejarah ini bertujuan memperluas pengetahuan pembaca.tahapan suatu proses memggunakan Bahasa informative dengan penggunaan kata denotatif. Misalnya biografi, autobiografi, catatan sejarah, cerita perjalanan dll.

Contoh:

Chairil Anwar (lahir di Medan26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Dia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, dia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.

B.     Cerita sejarah sugesti

Cerita ini bertujuan merangsang daya khayal pembaca. Tujuan utamanya memberi makna atas peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman. Bahasa yang digunakan Bahasa kiasan dengan menggunakan kata-kata konotatif.misalnya novel, cerpen, legenda, roman dll.

Contoh :

Saat aku duduk menikmati indahnya rembulan,aku teringat tentang masa laluku bersamamu. Begitu banyak kenangan-kenangan indah yang telah kita lewati bersama. Namun,semuanya itu begitu cepat berlalu,ketika jarak dan waktu telah merebutmu dariku. Wajah dan senyumanmu dulu masih terlihat jelas dimataku.     

Perbedaan cerita sejarah ekspositoris dan cerita sejarah sugestif terlihat dalam tabel berikut.

No

Cerita sejarah  Ekspositoris

No

Cerita sejarah Sugestif

1.

Memperluas pengetahuan pembaca

1.

Menyampaikan makna atau amanat yang tersirat

2.

Menyampaikan informasi tentang suatu kejadian

2.

Menimbulkan daya khayal

3.

Bahasanya cenderung informatif, menggunakan kata-kata denotatif

3.

Bahasanya cenderung figuratif (kiasan/lambang), sugestif, dan konotatif

4.

Didasarkan pada penalaran( proses berpikir)

4.

Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, kalau perlu penalaran dapat dilanggar, misalnya dalam dongeng.

Menurut R. Moh. Ali sejarah adalah  rangkaian keseluruhan peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Pendapat Nugroho Notosusanto menyatakan ada 4 fungsi sejarah:

1.      Fungsi rekreatif artinya sejarah dapat memberikan perasaan senang atau gembira kepada penikmatnya.

2.      Fungsi inspiratif artinya dengan mempelajari sejarah bias mengembangkan inspirasi, imajinasi, dan kreativitas. C.P. Hill menambahkan bahwa belajar sejarah menimbulkan rasa ingin tahu terhadap perjuangan dan pemikiran serta karya tokoh terdahulu.

3.      Fungsi intruksi artinya dapat dijadikan alat bantu pembelajaran serta berperan  sebagai alat menyampaikan pengetahuan dan keterampilan subjek.

4.      Fungsi edukatif artinya nilai sejarah  dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan petunjuk bagi manusia dalam perilaku agar menjadi pribadi yang lebih arif dan bijaksana.

 

Berikut ini ciri kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks cerita sejarah:

  • Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Contoh: beliau, anak lelaki itu dll.
  • Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat. Contoh: sekembali dari Kerajaan.
  • Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu
  • Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal. Contoh: ketika, lalu, kemudian, sementara dll.
  • Menggunakan tokoh sentral yaitu menerangkan pelaku utama atau tokoh utama dalam sebiuah cerita contoh cerita Siti Nurbaya tokoh sentral dalam cerita tersebut dari awal sampai akhir menceritakan siti nurbaya.

Struktur cerita sejarah:

1.       Orientasi adalah bagianyang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang terjadi peristiwa. orientasi biasanya terletak pada paragraph pertama berupa penjelasan awal cerita pengenalan tokoh, situasi dan pengantar cerita selanjutnya.

2.       Komplikasi adalah kondisi mulai timbul konflik antara tokoh utama dengan tokoh lain.

3.       Solusi adalah kondisi konflik yang mulai menurun atau mereda dan mengarah pada permusyawaratan.

4.       Reorentasi adalah berisi opini atau komentar penulis tentang peristiwa yang diceritakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar