Materi kelas 12 SMK PGRI Jatiwangi
KBM Daring Oleh : Dina Marliyana, S.Pd.
Download Materi ini di : SINI
Cerita sejarah dapat dijelaskan sebagai karanagan atau
cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa
itu berlangsung berdasarkan urutan
waktu.Peristiwa itu benar-benar terjadi (sejarah) atau berupa khayalan seperti
novel, roman dan sejenisnya.
Untuk mengidentifikasi cerita sejarah kriteria yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan
peristiwa, cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi 2 yaitu
A. cerita
sejarah yang benar terjadi
B. cerita
sejarah yang berupa khayalan seperti cerpen, novel, dan sejenisnya
2. berdasarkan
tujuan cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi 2 yaitu
A.
cerita
sejarah ekspositoris
cerita
sejarah ini bertujuan memperluas pengetahuan pembaca.tahapan suatu proses
memggunakan Bahasa informative dengan penggunaan kata denotatif. Misalnya
biografi, autobiografi, catatan sejarah, cerita perjalanan dll.
Contoh:
Chairil Anwar (lahir di Medan, 26
Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28
April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai
"Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Dia diperkirakan telah menulis 96 karya,
termasuk 70 puisi. Bersama Asrul
Sani dan Rivai
Apin, dia dinobatkan oleh H.B.
Jassin sebagai
pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.
B.
Cerita
sejarah sugesti
Cerita
ini bertujuan merangsang daya khayal pembaca. Tujuan utamanya memberi makna
atas peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman. Bahasa yang digunakan
Bahasa kiasan dengan menggunakan kata-kata konotatif.misalnya novel, cerpen,
legenda, roman dll.
Contoh
:
Saat aku duduk
menikmati indahnya rembulan,aku teringat tentang masa laluku bersamamu. Begitu
banyak kenangan-kenangan indah yang telah kita lewati bersama. Namun,semuanya
itu begitu cepat berlalu,ketika jarak dan waktu telah merebutmu dariku. Wajah
dan senyumanmu dulu masih terlihat jelas dimataku.
Perbedaan cerita sejarah ekspositoris
dan cerita sejarah sugestif terlihat dalam tabel berikut.
No |
Cerita
sejarah Ekspositoris |
No |
Cerita
sejarah Sugestif |
1. |
Memperluas
pengetahuan pembaca |
1. |
Menyampaikan
makna atau amanat yang tersirat |
2. |
Menyampaikan
informasi tentang suatu kejadian |
2. |
Menimbulkan
daya khayal |
3. |
Bahasanya
cenderung informatif, menggunakan kata-kata denotatif |
3. |
Bahasanya
cenderung figuratif (kiasan/lambang), sugestif, dan konotatif |
4. |
Didasarkan
pada penalaran( proses berpikir) |
4. |
Penalaran
hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, kalau perlu penalaran
dapat dilanggar, misalnya dalam dongeng. |
Menurut
R. Moh. Ali sejarah adalah rangkaian keseluruhan peristiwa yang
berkaitan dengan kehidupan manusia. Pendapat Nugroho Notosusanto menyatakan ada
4 fungsi sejarah:
1. Fungsi rekreatif
artinya sejarah dapat memberikan perasaan senang atau gembira kepada
penikmatnya.
2. Fungsi inspiratif
artinya dengan mempelajari sejarah bias mengembangkan inspirasi, imajinasi, dan
kreativitas. C.P. Hill menambahkan bahwa belajar sejarah menimbulkan rasa ingin
tahu terhadap perjuangan dan pemikiran serta karya tokoh terdahulu.
3. Fungsi intruksi
artinya dapat dijadikan alat bantu pembelajaran serta berperan sebagai alat menyampaikan pengetahuan dan
keterampilan subjek.
4. Fungsi edukatif
artinya nilai sejarah dapat dijadikan
pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan petunjuk bagi manusia dalam perilaku
agar menjadi pribadi yang lebih arif dan bijaksana.
Berikut ini ciri kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks
cerita sejarah:
- Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan
menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Contoh: beliau, anak
lelaki itu dll.
- Frasa Adverbial:
kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat. Contoh:
sekembali dari Kerajaan.
- Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang
dilakukan oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa,
contohnya menulis, mengepel, menyapu
- Konjungsi Temporal (kata
sambung waktu): berfungsi menata urutan
peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung
temporal. Contoh: ketika, lalu, kemudian, sementara dll.
- Menggunakan tokoh sentral yaitu menerangkan pelaku utama atau tokoh utama dalam
sebiuah cerita contoh cerita Siti Nurbaya tokoh sentral dalam cerita
tersebut dari awal sampai akhir menceritakan siti nurbaya.
Struktur cerita
sejarah:
1.
Orientasi adalah bagianyang menunjukan awal
kejadian cerita atau latar belakang terjadi peristiwa. orientasi biasanya
terletak pada paragraph pertama berupa penjelasan awal cerita pengenalan tokoh,
situasi dan pengantar cerita selanjutnya.
2.
Komplikasi adalah kondisi mulai timbul konflik
antara tokoh utama dengan tokoh lain.
3.
Solusi adalah kondisi konflik yang mulai menurun
atau mereda dan mengarah pada permusyawaratan.
4.
Reorentasi adalah berisi opini atau komentar
penulis tentang peristiwa yang diceritakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar