Minggu, 30 Agustus 2020

TEKS EKSPLANASI KELAS XI

 

Oleh : Dina Marliyana, S.Pd.

Download materi disini : KLIK

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Sebuah peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat serta juga proses.

Kejadian atau peristiwa yang terjadi disekitar kita pantas nya tidak hanya kita amati serta dirasakan saja, tetapi sekaligus digunakan sebagai pembelajaran. Mengapa kejadian itu bisa terjadi serta juga bagaimana bisa terjadi peristiwa atau kejadian seperti itu.

Tujuan Teks eksplanasi

Setelah mengerti mengenai pengertian dari teks eksplanasi ini, lantas apa tujuan dari teks eksplanasi ini. Dibawah ini merupakan tujuan dari Teks eksplanasi diantaranya sebagai berikut ::

  1. Menjelaskan fenomena yang terjadi
  2. Menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Di dalam teks eksplanasi ini biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan diantaranya sebagai berikut:

1.      Fokus pada hal umum (generic), bukan berfokus partisipan manusia. Contoh seperti: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta juga udara.

2.      Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah.

3.      menggunakan verba material serta juga verba relasional (kata kerja aktif).

ü  kata kerja material adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.

Contoh:

ü  Hujan di Ibu Kota menjadi penyebab banjir di sebagian wilayah Jakarta.

ü  Resapan air di daerah yang telah ditentukan kini telah berubah fungsinya sebagai tempat hiburan.

ü  Lereng yang terjal terbentuk karena pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin.

Ø  kata kerja relasional adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat

contoh

Ø  Selain itu, jenis tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah karena menjadi lembek jika terkena air dan pecah jika udara terlalu panas.

Ø  Terjadinya hujan sangat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan.

Ø  Air yang ada di permukaan bumi mengalami proses penguapan akibat adanya panas sinar matahari.

 

4.      Menggunakan konjungsi waktu serta juga kausal. Contohnya seperti: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum, dan kemudian.

  1. Menggunakan kalimat pasif.
  2. Eksplanasi itu ditulis untuk membuat justifikasi putusan (alasan, pertimbangan)  bahwa sesuatu yang diterangkan itu dengan secara kausal ( menyebabkan suatu kejadian) itu benar adanya.

Struktur Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum, dilanjutkan dengan urutan sebab akibat, dan diakhiri dengan interpretasi.

1.    Pernyataan umum, berisi statemen atau penyataan umum tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses keberadaanya, proses terjadinya, atau proses terbentuknya.

2.    Urutan Sebab Akibat, berisikan tentang detail penjelasan proses keberadaan atau proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.

3.    Interpretasi/ penutup, berisi tentang kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses yang dijelaskan.

 

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-ciri yang dapat memudahkan kita untuk membedakan antara teks eksplanasi dengan teks yang lainnya. Berikut akan saya jelaskan 3 ciri-ciri teks eksplanasi.

1.    Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi seperti yang telah saya jelaskan diatas tadi.

2.    Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).

3.    Faktualnya itu memuat informasi yang bersifat ilmiah atau keilmuan seperti sains dan yang lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh teks ekplanasi: Gerhana Bulan


1. Pernyataan Umum (Pembuka)
Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan.

Mengapa? Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar. Akan ada saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node.

Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi dengan titik nude tersebut. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.

2. Deretan Penjelas (Isi)

Faktanya, ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa, berbelok menuju arah bulan oleh atmosfer bumi.

Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang merupakan alasan mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap, biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat.

Untuk mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya bahaya sedikit pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).

3. Penutup (Interpretasi)

Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Teks Cerita Sejarah

 Materi kelas 12 SMK PGRI Jatiwangi

KBM Daring Oleh : Dina Marliyana, S.Pd.

Download Materi ini di : SINI

Cerita sejarah dapat dijelaskan sebagai karanagan atau cerita yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta bagaimana peristiwa itu  berlangsung berdasarkan urutan waktu.Peristiwa itu benar-benar terjadi (sejarah) atau berupa khayalan seperti novel, roman dan sejenisnya.

Untuk mengidentifikasi cerita sejarah kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.      Berdasarkan peristiwa, cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi 2 yaitu

A.    cerita sejarah yang benar terjadi

B.     cerita sejarah yang berupa khayalan seperti cerpen, novel, dan sejenisnya

2.      berdasarkan tujuan cerita sejarah dapat diidentifikasi menjadi 2 yaitu

A.    cerita sejarah ekspositoris

cerita sejarah ini bertujuan memperluas pengetahuan pembaca.tahapan suatu proses memggunakan Bahasa informative dengan penggunaan kata denotatif. Misalnya biografi, autobiografi, catatan sejarah, cerita perjalanan dll.

Contoh:

Chairil Anwar (lahir di Medan26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Dia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, dia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.

B.     Cerita sejarah sugesti

Cerita ini bertujuan merangsang daya khayal pembaca. Tujuan utamanya memberi makna atas peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman. Bahasa yang digunakan Bahasa kiasan dengan menggunakan kata-kata konotatif.misalnya novel, cerpen, legenda, roman dll.

Contoh :

Saat aku duduk menikmati indahnya rembulan,aku teringat tentang masa laluku bersamamu. Begitu banyak kenangan-kenangan indah yang telah kita lewati bersama. Namun,semuanya itu begitu cepat berlalu,ketika jarak dan waktu telah merebutmu dariku. Wajah dan senyumanmu dulu masih terlihat jelas dimataku.     

Perbedaan cerita sejarah ekspositoris dan cerita sejarah sugestif terlihat dalam tabel berikut.

No

Cerita sejarah  Ekspositoris

No

Cerita sejarah Sugestif

1.

Memperluas pengetahuan pembaca

1.

Menyampaikan makna atau amanat yang tersirat

2.

Menyampaikan informasi tentang suatu kejadian

2.

Menimbulkan daya khayal

3.

Bahasanya cenderung informatif, menggunakan kata-kata denotatif

3.

Bahasanya cenderung figuratif (kiasan/lambang), sugestif, dan konotatif

4.

Didasarkan pada penalaran( proses berpikir)

4.

Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, kalau perlu penalaran dapat dilanggar, misalnya dalam dongeng.

Menurut R. Moh. Ali sejarah adalah  rangkaian keseluruhan peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Pendapat Nugroho Notosusanto menyatakan ada 4 fungsi sejarah:

1.      Fungsi rekreatif artinya sejarah dapat memberikan perasaan senang atau gembira kepada penikmatnya.

2.      Fungsi inspiratif artinya dengan mempelajari sejarah bias mengembangkan inspirasi, imajinasi, dan kreativitas. C.P. Hill menambahkan bahwa belajar sejarah menimbulkan rasa ingin tahu terhadap perjuangan dan pemikiran serta karya tokoh terdahulu.

3.      Fungsi intruksi artinya dapat dijadikan alat bantu pembelajaran serta berperan  sebagai alat menyampaikan pengetahuan dan keterampilan subjek.

4.      Fungsi edukatif artinya nilai sejarah  dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan petunjuk bagi manusia dalam perilaku agar menjadi pribadi yang lebih arif dan bijaksana.

 

Berikut ini ciri kaidah kebahasaan yang terdapat di dalam teks cerita sejarah:

  • Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Contoh: beliau, anak lelaki itu dll.
  • Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat. Contoh: sekembali dari Kerajaan.
  • Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu
  • Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal. Contoh: ketika, lalu, kemudian, sementara dll.
  • Menggunakan tokoh sentral yaitu menerangkan pelaku utama atau tokoh utama dalam sebiuah cerita contoh cerita Siti Nurbaya tokoh sentral dalam cerita tersebut dari awal sampai akhir menceritakan siti nurbaya.

Struktur cerita sejarah:

1.       Orientasi adalah bagianyang menunjukan awal kejadian cerita atau latar belakang terjadi peristiwa. orientasi biasanya terletak pada paragraph pertama berupa penjelasan awal cerita pengenalan tokoh, situasi dan pengantar cerita selanjutnya.

2.       Komplikasi adalah kondisi mulai timbul konflik antara tokoh utama dengan tokoh lain.

3.       Solusi adalah kondisi konflik yang mulai menurun atau mereda dan mengarah pada permusyawaratan.

4.       Reorentasi adalah berisi opini atau komentar penulis tentang peristiwa yang diceritakan.


Minggu, 23 Agustus 2020

Mengidentifikasi dan Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi kelas 11

 Oleh : Dina Marliyana, S.Pd.

Download materi ini disini

MEMPELAJARI TEKS EKSPLANASI

 

A.      Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi

 

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

1.     Memahami informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian dari yang didengar atau dibaca;

2.     Menemukan gagasan umum dan fakta penting dalam teks eksplanasi.

 

Pernahkah kamu mendengar atau membaca informasi mengenai fenomena atau peristiwa yang terjadi di lingkunganmu? Fenomena atau peristiwa tersebut, seperti hujan deras, gempa bumi, angin puting beliung, dan yang lainnya. Selain itu, kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa yang terkait dengan masalah sosial dan budaya, misalnya seorang siswa SMA yang berhasil menjuarai lomba penelitian remaja, lomba salah satu jenis olahraga, atau siswa SMK yang berhasil menciptakan alat pendeteksi gempa bumi. Mungkin juga, kamu membaca peristiwa politik dan ekonomi, misalnya tentang pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak

atau tentang investasi asing yang mulai merambah ke daerah-daerah. Informasi tentang peristiwa atau fenomena tersebut disajikan dalam jenis teks eksplanasi.

 

 

Kegiatan 1

Memahami Informasi dalam Teks Eksplanasi

 

Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya fenomena. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya fenomena secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya.

 

Perhatikan contoh teks berikut ini!

 

 

Demonstrasi Massa

 

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapannya.

Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya? Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, ia akan ngamuk: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang bupati dibawa pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya membandingkan dengan kondisi rakyat di Malaysia ataupun Brunei yang adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang gampangan.

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal-awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.

Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru di Korea Utara. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il, pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat.

Demikian pula jika kita melihat kembali kondisi masyarakat di negara tersebut. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur.

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut manggut dan berkata “ya” pada apa pun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

 

(Sumber: Kosasih)

Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat dan sebab maraknya demonstrasi di tengah-tengah masyarakat. Teks itu pun dapat dikelompokkan sebagai teks eksplanasi. Dari teks semacam itu diharapkan para pembaca dapat memahami proses berlangsungnya suatu peristiwa yang bersifat kausalitas dengan sejelas jelasnya.

Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya berupa fakta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali paragraf keenam dan ketujuh di atas. Paragraf tersebut dibentuk oleh empat buah kalimat yang semuanya berupa fakta.

 

Kalimat

Kalimat

1.  Kondisi sosial ekonomi warga negaranyasangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadipemandangan umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong- Il, pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk khidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat.

Fakta

2.  Juga apabila kembali melihat kondisi warga di negeri ini. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur.

Fakta

 

Tugas 1

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

a.     Apa yang menjadi dasar jika teks tersebut dinamakan teks eksplanasi?

b.     Bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi?

c.      Teks eksplanasi dibentuk oleh unsur apa saja?

d.     Apa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi?

e.     Apa fungsi fakta dalam teks eksplanasi?

 

 

 

 

 

Kegiatan 2

Menemukan Gagasan Umum dan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi

 

Perhatikanlah cuplikan teks berikut.

Dampak merebaknya penyebaran virus sindrom pernapasan akut parah (Severe Acute Respiratory Sindrome/SARS) dari negeri Jiran, Singapura, mulai mengancam bisnis perhotelan di Batam. Jumlah tamu, baik dari luar negeri maupun dalam negeri merosot hingga tingkat hunian hotel di Batam berkurang hingga sepuluh persen. Demikian kata Public Relation Manager Goodway Hotel Puri Garden, Budi Purnomo

dan kata pengusaha Novotel Hotel, Anas, ketika dihubungi Kompas di

Batam.

 

Gagasan umum teks tersebut adalah tentang “dampak penyebaran virus SARS terhadap bisnis perhotelan”. Teks tersebut menjelaskan dampak penyebaran virus terhadap kondisi perhotelan, yakni berupa merosotnya tingkat hunian hotel yang ada Batam. Teks itu pun tergolong ke dalam jenis eksplanasi, yakni teks yang memaparkan proses terjadinya suatu fenomena atau kejadian dengan sejelas-jelasnya. Di dalam teks tersebut juga terkandung sebuah gagasan umum (ide pokok), yakni dampaknya penyebaran virus SARS. Gagasan umum tersebut terdapat pada bagian awal paragraf. Oleh karena itu, cuplikan teks tersebut dapat pula digolongkan ke dalam jenis paragraf deduktif.

 

 

Perhatikan pula teks berikut.

Sesudah pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949, bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan. Sebagai akibat ketentuan-ketentuan hasil KMB (Konferensi Meja Bundar), Indonesia harus menanggung beban utang luar negeri dan dalam negeri. Padahal struktur ekonomi Indonesia pada waktu itu masih tergantung kepada beberapa jenis perkebunan. Situasi politik yang tidak stabil semakin meningkatkan pengeluaran negara. Akibatnya, anggaran pemerintah menjadi defisit

 

Teks di atas juga bersifat eksplanatif. Gagasan umumnya tentang beban keuangan pemerintah di tahun 1949 (yang begitu berat). Gagasan umum itu terletak pada bagian awal paragraf. Dengan demikian, cuplikan tersebut pun dapat digolongkan ke dalam paragraf deduktif.

Selain itu, mungkin pula sebuah paragraf dalam teks eksplanasi bersifat induktif ataupun campuran. Akan tetapi, yang dapat ditemukan, paragraf-paragraf di dalam teks eksplanasi pada umumnya bersifat deduktif, yakni

gagasan umumnya terletak pada bagian awal paragraf.

 

1.     Apa saja bukti bahwa semua teks di bawah ini berbentuk eksplanasi?

Apa pula gagasan umum serta fakta penting di dalam teks tersebut?

a.      Pertumbuhan dimulai dari kecambah. Struktur awal yang muncul berupa radikula atau akar primer. Hal ini menunjukkan bahwa yang pertama kali dibutuhkan kecambah adalah air dan kebutuhan untuk melekat pada tanah. Akar primer akan tumbuh secara lateral, membentuk akar sekunder, dan selanjutnya tumbuhlah cabang-cabang menjadi suatu sistem akar.

b.      Percabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru atau lebih, serta tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya, dapat disamakan dengan percabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi mengeluarkan cabang-cabang baru, lalu tiap cabang bertunas dan bertumbuh menjadi cabang-cabang baru. Cabang-cabang yang baru ini kemudian mengeluarkan ranting ranting yang baru. Demikian seterusnya. Begitu pula percabangan pada bahasa.

 

Teks

Bukti sebagai Eksplanassi

Gagasan Umum

Fakta Penting

1

 

 

 

2

 

 

 

 

 

B.       Mengonstruksi Informasi dalam Teks Eksplanasi

 

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

1.     menyusun bagian-bagian pokok teks eksplanasi;

2.     menyajikan hasil teks eksplanasi.

 

Pada pembahasan sebelumnya, kamu telah memahami bagaimana mengenali teks eksplanasi yang memuat pengetahuan dan urutan kejadiannya. Pada pembahasan ini, kamu harus mampu menyusun dan menyajikan teks eksplanasi.

 

 

Kegiatan 1

Menyusun Bagian-Bagian Pokok Teks Eksplanasi

 

Sebenarnya tidak ada perbedaan istilah antara struktur teks eksplanasi dengan bagian-bagian pokok teks eksplanasi. Kita ingat kembali ciri-ciri teks eksplanasi.

1.     Strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).

2.     Memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).

3.     Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang sains.

Jadi, bagian-bagian teks eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.

 

Perhatikan contoh berikut!

 

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana, banjir dapat didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di

permukaan bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah. Air hujan sampai di permukaan bumi dan mengalir di permukaan bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini dimulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut. Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan, gunung, atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal yang dominan oleh aliran air sungai. Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”. Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk. Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang berukuran butir kasar. Apabila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati

tebing sungai dan keluar dari alur sungai.

Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur. Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”. Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air sungai yang meluap sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang

menghasilkan dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri yang diendapkan sebelumnya.

 

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir merupakan peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari terjadinya banjir.

Paragraf pertama teks di atas merupakan bagian-bagian pernyataan umum. Paragraf kedua merupakan bagian deretan penjelas, dan paragraf terakhir merupakan bagian interpretasi.

 

Tugas 2

1.     Bacalah teks berikut ini dengan saksama!

 

 

Gempa Aceh

 

Gempa dahsyat pernah terjadi di Aceh, 26 Desember 2004, pada pukul 07.58 WIB. Pusat gempa terletak di sebelah barat Aceh dengan kedalaman 10 km. Bencana ini merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Dampak kerusakannya meliputi Aceh, Sumatra Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Gempa ini juga mengakibatkan gelombang laut setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Kekuatan gempa pada penghujung tahun 2004 itu mencapai 9.0 richter dengan korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang disertai gelombang tsunami itu merupakan bencana yang mengakibatkan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Namun, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai Barat Aceh dan Sumatra Utara.

Di Sri Lanka dikonfirmasikan 45.000 korban jiwa jatuh dan lebih dari 1 juta jiwa penduduk negara ini terkena dampak gempa secara langsung. Di India, termasuk Kepulauan Andaman dan Nicobar diperkirakan menelan lebih dari 12.000 korban jiwa.

Di Thailand banyak pula wisatawan asing terkena bencana, terutama di daerah Phuket diperkirakan ada sekitar 4.500 korban jiwa. Bhumi Jensen, cucu Raja Rama IX atau lebih dikenal dengan nama Bhumibol Adulyadej juga termasuk salah satu korban. Bhumi Jensen baru berusia 21 tahun. Bahkan di Somalia, di benua Afrika ribuan kilometer dari Indonesia, dilaporkan jatuh lebih dari 100 korban jiwa. Akan tetapi, sebagian besar atau mungkin hampir semua dari mereka adalah para nelayan.

Gempa Bumi dan Tsunami Aceh yang juga menghantam Thailand Selain menempati posisi gempa berkekuatan terbesar kedua setelah gempa Chili 1960 yang mencapai 9.5 skala richter, gempa Aceh menempati peringkat pertama sebagai gempa dengan waktu (durasi) penyesaran yang paling lama, yaitu sekitar 10 menit. Gempa ini cukup besar untuk membuat seluruh bola bumi ikut bergetar.

 

(Sumber: wikipedia.org)

 

 

2.     Ikutilah instruksi di bawah ini!

a.   Tentukanlah mana yang merupakan pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.

b.   Carilah kalimat-kalimat yang memuat informasi berdasarkan fakta (faktual).

 

 

Kegiatan 2

Menyajikan Hasil Teks Eksplanasi

 

Selain menyajikan teks eksplanasi, kamu harus mampu mengomentari pengerjaan hasil orang lain. Dalam berkomentar bisa dibagi menjadi dua, yaitu kritik atau penolakan dan dukungan atau pujian.

 

Perhatikanlah contoh di bawah ini!

1.     Nah, itulah gara-gara kebiasaan kita membuang sampah di sembarang tempat. Selokan meluap, akhirnya banjir. Siapa lagi yang menderita kalau bukan masyarakatnya itu sendiri. Makanya, lain kali kalau membuang sampah harus di tempat yang benar agar musibah itu tidak terjadi lagi.

2.     Untungnya gempa itu tidak terjadi pada malam atau dini hari. Kalau itu yang terjadi siang hari tentu banyak korban. Syukur pula para warga tidak panik sehingga mereka dapat menyelamatkan diri tanpa ada yang terluka. Kejadian itu harus menjadi pelajaran bagi kita tentang cara menghadapi musibah, khususnya gempa.

Contoh di atas merupakan bentuk komentar terhadap isi suatu teks eksplanasi tentang berlangsungnya atau terjadinya suatu kejadian. Berdasarkan contoh itu, komentar dalam eksplanasi didefinisikan sebagai ulasan, tanggapan, atau sambutan (respons) terhadap sesuatu yang didengar atau dibaca. Dari contoh itu pula, komentar dapat dikelompokkan ke dalam jenis berikut.

1.     Kritik atau penolakan, contohnya pernyataan (1),

2.     Dukungan atau pujian, contohnya pernyataan (2).

 

Tugas 3

Manakah komentar yang sesuai yang langsung berkaitan dengan teks berjudul “Gempa Aceh” di bawah ini!

1.     Pemerintah seharusnya segera mengatasi keterlambatan bantuan itu, misalnya dengan mengerahkan helikopter agar bantuan itu bisa segera sampai kepada para warga.

2.     Di Aceh, ketika bencana tsunami itu melanda waga di sana, bantuan datang terlambat sehingga para korban kian bertambah.

3.     Bencana alam semacam gempa memang sering disertai dengan kerusakan prasarana jalan sehingga bantuan yang diberikan pun menjadi susah masuk. Oleh karena itu, kita harus memaklumi keterlambatan bantuan itu.

4.     Datangnya bantuan tidak sekadar berharap kepada pemerintah. Masyarakat di sekitarnya pun yang tidak terkena bencana harusnya cepat tanggap. Begitu pun dengan warga lainnya di seluruh Indonesia, harus memberikan bantuan agar penderitaan mereka dapat cepat berakhir.

5.     Sekarang musibah terjadi di mana-mana, tidak kenal waktu dan tempat. Keadaan demikian harus kita antisipasi sejak dini agar tidak memakan korban yang begitu banyak.

 

Komentar

Sesuai

Tidak Sesuai

1

 

 

2

 

 

3

 

 

4

 

 

5