Oleh : Dina Marliyana, S.Pd.
Download Materi ini : DISINI
Memproduksi Teks Ekplanasi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1.
menentukan pola pengembangan dalam menulis teks
eksplanasi;
2. menulis teks eksplanasi berdasarkan struktur dan kebahasaan.
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi adalah teks yang memaparkan suatu proses kejadian dengan sejelas-jelasnya. Teks eksplanasi banyak menggunakan fakta, baik itu untuk menunjang alasan ataupun sebab-sebab atas peristiwa yang akan dipaparkan. Luasnya wasawasan dan pengetahuan kita berkenaan dengan topik yang akan ditulis juga sangatlah utama. Penulis harus menyiapkan berbagai sumber untuk dapat mengembangkan topik yang dipilihnya secara mendalam. Kalau tidak demikian, isi tulisan akan dangkal dan tidak memberikan sesuatu yang baru bagi pembacanya.
Kegiatan 1
Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi
Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui pola pola pengembangannya. Secara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi adalah sebagai berikut.
1.
Pola
Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan
teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak
sebagai gagasan umum, sedangkan akibat
sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum, maka
perlu dikemukakan sejumlah sebab
sebagai perinciannya.
Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
Gempa bumi melanda
wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul
05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1
km. Pusat gempa terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta. Gempa
bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang luka–luka.
Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga
terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di
Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi. |
2.
Pola
Pengembangan Proses
Proses
merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan
atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a.
Mengetahui perincian-perincian secara
menyeluruh.
b.
Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Contoh:
Pada bulan keempat,
muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut
mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul.
Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah
berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit
sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki
membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus
menjadi sempurna dan siap dilahirkan. |
Tugas 1
1.
Cermatilah ketiga cuplikan teks di bawah ini!
a. Dua puluh
tahun lalu, ponsel hanyalah telepon tanpa kabel. Namun demikian, teknologi
berkembang cepat. Kerja sama operator dengan produsen ponsel serta aliansi
dengan perusahaan di bidang teknologi, membuat ponsel tidak cuma untuk
berbicara lisan. Dua tahun terakhir, kemampuan ponsel melakukan komunikasi
data bertambah banyak. Ponsel generasi kedua ini, tidak hanya bisa mengirim
dan menerima pesan teks SMS (short
message service). E-mail, download
nada dering, atau games juga dapat
terselenggara dengan baik. |
b.
Penampung limbah pabrik marmer PT CIM yang
terletak di puncak Gunung Kapur Desa
Citatah Kabupaten Bandung jebol. Akibatnya, 21 rumah di sekitarnya hancur dan
rusak berat diterjang longsoran limbah padat pabrik. Tidak ada korban tewas dalam
musibah itu, tetapi sedikitnya tujuh orang dibawa ke rumah sakit Cibabat. |
c.
Anarkisme massa pada umumnya terjadi akibat
sikap kritis mereka yang tidak mendapat tanggapan secara wajar. Massa kemudian
frustrasi dan marah. Mereka merasa aspirasinya dilecehkan, tidak dihargai.
Dalam kondisi itulah, sikap rasional bisa melemah. Emosilah yang kemudian
lebih berperan. Apalagi dalam kerumunan massa, emosi mudah menjalar dan tidak
terkendali. Terjadilah akhirnya aksi perusakan yang sesungguhny cara tersebut
bertentangan dengan sikap kritis itu sendiri. |
Menurutmu, ketiga cuplikan teks tersebut dikembangkan dengan pola apa? Diskusikan pola topik dari setiap teks tersebut.
Teks |
Topik |
Pola Pengembangan |
a. |
|
|
b. |
|
|
c. |
|
|
2.
Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini sehingga
menjadi teks-teks yang utuh dan padu!
No. |
Kalimat-Kalimat |
Urutan yang Benar |
a. |
a.
Kayu ramin diimpor oleh pedagang-pedagang Singapura
dari Kalimantan Barat. b.
Di sana diolah menjadi perabot rumah tangga. c.
Tentu saja harga sudah 7 atau 8 kali lipat harga
di Kalimantan Barat. d.
Kemudian dikirim ke Jakarta, dan terkenal sebagai
kayu jati Singapura. |
|
b. |
a.
Bahkan, kalau goyangan atau goncangannya besar,
bumi seakan-akan mau runtuh. b.
Ketika itu, seolah-olah bumi ini bergerak
gerak, bukan? c.
Gempa bumi sering diartikan sebagai getaran
atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi. d.
Ketika terjadi gempa bumi, memang kita akan
merasakan bumi yang kita diami ini bergetar atau bergoyang-goyang. |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar