Oleh : Dina Marliyana, S.Pd.
Pengertian HIKAYAT
Secara umum, Hikayat
merupakan karya sastra lama yang berbentuk prosa dengan mengisahkan kehidupan
keluarga istana, kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar
istana dengan segala kesaktiannya, keanehan, dan juga mukjizat dari tokoh utama.
Berdasarkan etimologis, istilah kata Hikayat berasal dari bahasa Arab, yakni
“Haka”. Arti dari kata “Haka” berarti bahwa menceritakan atau bercerita.
Sedangkan berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hikayat merupakan karya sastra lama melayu
yang berbentuk prosa.
Ciri-ciri
Hikayat
Hikayat
adalah bagian dari prosa lama yang mempunyai ciri-ciri, diantaranya yaitu:
1. Memakai bahasa Melayu
lama
2. Pralogis, artinya
cerita yang terkadang sulit untuk diterima dalam akal fikiran.
3. Istana sentris, artinya
pusat cerita berada di lingkungan istana
4. Anonim, artinya prosa
yang tidak jelas siapa pengarangnya.
5. Statis, artinya
bersifat tetap dan baku.
6. Memakai kata arkais,
artinya kata-kata yang saat ini tidak lazim untuk digunakannya, seperti kata hatta,
sebermula, dan syahdan.
7. Bersifat tradisional.
Umumnya ciri-ciri hikayat memang bersifat memang memiliki sifat tradisional
atau meneruskan kebiasaan, dan budaya yang dianggap baik.
8. Menggunakan bahasa
klise, artinya memakai bahasa secara berulang-ulang.
Struktur Hikayat
Terdapat struktur
penulisan dari teks hikayat, diantaranya yaitu:
1. Abstrak
Abstrak adalah gambaran
secara umum mengenai keseluruhan dari isi hikayat.
2. Orientasi
Di dalam struktur
orientasi ini berisi mengenai sebuah informasi tentang latar dari cerita atau
peristiwa terjadi. Informasi yang dimaksudkan berkaitan dengan ihwal siapa,
dimana, kapan, dan mengapa.
3. Komplikasi
Di dalam bagian
komplikasi ini juga berisi tentang konflik yang menjadi daya tarik dari sebuah
cerita.
4. Resolusi
Di bagian ini pula
terdapat sebuah konflik yang mulai reda dan kerap dikenal sebagai bagian
pemecahan masalah.
5. Koda
Koda adalah kata-kata
penutup yang mempunyai fungsi sebagai kesimpulan dan penegasan kembali mengenai
sebuah pesan penting yang ada di dalam isi hikayat.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik merupakan
unsur pembagun cerita dari dalam. Sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur
pembangun dari luar. Berikut adalah unsur-unsur intrinsik dalam sebuah hikayat,
diantaranya yaitu:
1. Tema, adalah sebuah
gagasan yang mendasari suatu cerita.
2. Alur, adalah suatu
jalinan peristiwa dalam sebuah cerita.
3. Latar, berisi mengenai
latar tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam sebuah cerita. Berikut
adalah sekilas penjelasan tentang latar latar tempat, waktu, dan suasana.
4. Tokoh dan Penokohan
5. Amanat, adalah pesan
yang hendak disampaikan oleh pengarang lewat sebuah cerita.
6. Sudut pandang, adalah
pusat pengisahan dari mana suatu cerita itu dikisahkan oleh para pencerita.
Apakah dari orang pertama tokoh utama, orang pertama sebagai tokoh sampingan,
orang ketiga sebagai orang serba tahu, orang ketiga sebagai tokoh utama, dan
orang ketiga dalam suatu cerita atau sebagai pengamat.
Unsur Ekstrinsik
1. Nilai Moral
Nilai moral merupakan
nilai yang berkaitan dengan baik buruknya suatu sikap atau perbuatan para tokoh
di dalam hikayat.
2. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah suatu
nilai yang berkaitan dengan kehidupan yang ada di dalam masyarakat.
3. Nilai Agama
Nilai agama merupakan
nilai yang berkaitan dengan masalah keagamaan atau hubungan seorang hambanya
dengan tuhan.
4. Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan
merupakan nilai yang berkaitan dengan sikap dan tata laku dari seseorang
melalui suatu upaya pengajaran dan latihan.
5. Nilai Budaya
Nilai budaya adalah nilai
yang berkaitan dengan adat istiadat dan kebudayaan suatu daerah yang mendasari
sebuah cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar