Sabtu, 19 September 2020

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalan Teks Cerita Sejarah

 Tugas :

Baca dan pelajari serta catat di buku tulis

Tanggal 21 september 2020

Download 1 / Download 2

Berikut ini terdapat beberapa unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam teks cerita sejarah, terdiri atas:

1. Unsur Intrinsik

Yaitu unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks cerita sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :

  • Tema , adalah ide pokok sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tema yang biasa ditulis adalah tokoh – tokoh agama, pejuang, asal mula suatu tempat, dan lain sebagainya.
  • Alur (Plot), merupakan unsur intrinsik teks cerita sejarah yang penting. Plot adalah serangkaian peristiwa dalam cerita yang mempunyai hubungan sebab akibat.  Alur dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :

a) Alur maju, serangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu kejadian atau cerita bergerak ke depan.

b) Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan urutan kejadian atau cerita bergerak mundur (flashback).

c) Alur campuran adalah serangkaian peristiwa yang urutannya merupakan campuran antara alur maju dan alur mundur.

  • Penokohan adalah pelukisan  gambaran jelas tentang sesorang dalam sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tokoh yang biasa digunakan adalah pahlawan nasional atau tokoh penting disuatu daerah.
  • Sudut pandang, merupakan salah satu unsur yang digolongkan sebagai sarana cerita. Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang terjadi. Pada teks cerita sejarah, sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga, yaitu pengarang.
  • Latar, merupakan suatu gambaran dari suatu cerita dalam teks cerita sejarah, dapat berupa tempat, waktu dan suasana ketika kejadian terjadi.

 

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik menurut Nurgiyantoro (2009: 23) adalah unsur yang berada di luar karya fiksi yang mempengaruhi lahirnya karya namun tidak menjadi bagian di dalam karya fiksi itu sendiri. Dalam pengkajian mengenai Teks Cerita Sejarah, maka unsur ekstrinsik dapat dijabarkan sebagai berikut:

1.   Nilai keagamaan, Dalam teks cerita sejarah, unsur agama sangat kuat. Misalnya di Innesia banyak sejarah yang merujuk tentang perkembangan agama di Indonesia.

2.   Nilai Politis, Dalam teks cerita sejarah biasanya terdapat konflik tentang perebutan kekuasaan atau daerah kekuasaan yang berhubungan dengan politik.

3.   Nilai ekonomi, Teks cerita sejarah biasanya menceritakan kehidupan ekonomi pada zaman itu, misalnya berdagang, mencari ikan dan bertani.

4.   Nilai sosial, dalam teks cerita sejarah, biasanya terdapat jenjang social, misalkan antara raja dan rakyat atau antara penguasa dan rakyat.

5.   Nilai pendidikan/edukasi yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku yang buruk menjadi baik

6.   Nilai psikologis yaitu nilai yang berkaitan dengan kejiwaan manusia

7.   Nilai filosofis yaitu nilai yang berkaitan dengan filsafat dalam kehidupan manusia

8.   Nilai etika yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun.

9.   Nilai moral yaitu nilai nilai yang berkaitan dengan akhlak.


Minggu, 13 September 2020

REVIEW TEKS PROSEDUR DAN TEKS EKSPLANASI

 DOWNLOAD MATERI DISINI / DISINI / DISINI 

1.    TEKS PROSEDUR

 

A.   Instruksi dan Informasi dalam Teks Prosedur

1.    Pengertian dan Ciri-Ciri Teks Prosedur

a.    Pengertian Teks Prosedur

Teks prosedur adalah jenis teks yang menunjukkan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat atau mengoperasikan sesuatu yang dikerjakan melalui langkah-langkah sistematis atau teratur.

b.    Ciri-Ciri Teks Prosedur

1)  Berisikan langkah-langkah.

2)  Disusun secara informatif.

3)  Dijelaskan secara terperinci.

4)  Bersifat objektif.

5)  Menggunakan syarat atau pilihan.

6)  Kalimat jelas, logis, dan singkat

2.    Jenis-Jenis Teks Prosedur

a.    Teks prosedur yang menjelaskan proses sesuatu bekerja atau instruksi secara manual.

b.    Teks prosedur yang menginformasikan aktivitas tertentu dengan peraturannya.

c.    Teks prosedur yang berhubungan dengan sifat atau kebiasaan manusia.

3.    Tahapan-Tahapan dalam Teks Prosedur

Tahapan-tahapan dalam teks prosedur ditandai dengan kalimat imperatif karena mengandung banyak perintah. Teks prosedur juga dapat berupa kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif berisi pernyataan. Kalimat tersebut berfungsi memberi informasi.

 

B.   Rancangan Pernyataan Umum dan Tahapan-Tahapan dalam Teks Prosedur

1.    Pernyataan Umum dalam Teks Prosedur

Teks prosedur memiliki dua bagian utama berupa pernyataan umum dan tahapan-tahapan atau langkah-langkah. Pernyataan umum dalam teks prosedur merupakan pengantar atau pendahuluan mengenai topik yang akan dijelaskan dalam teks prosedur. Pernyataan umum dalam teks prosedur dapat berisi tujuan teks prosedur.

2.    Tahapan dalam Teks Prosedur

a.    Menentukan topik yang akan disusun.

b.    Mengumpulkan sumber informasi.

c.    Mengembangkan informasi yang telah dikumpulkan ke dalam langkah-langkah yang saling berkaitan.

d.    Menyusun teks prosedur secara utuh.

 

C.   Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

1.    Struktur Teks Prosedur

a.    Bagian Tujuan

a.Bagian tujuan teks prosedur dapat berupa judul dan berisikan tujuan pembuatan teks prosedur.

b.    Bagian Material

b.Bagian ini berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material yang diperlukan. Akan tetapi, tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan barang atau makanan.

c.    Bagian Langkah-Langkah

c.Bagian ini berisikan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur.

2.    Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

a.    Penanda wacana

b.    Kata ganti (pronomina)

c.    Konjungsi

d.    Kalimat Imperatif, Deklaratif, dan Interogatif

 

D.   Penyusunan Teks Prosedur

1.    Menyusun teks prosedur dengan memperhatikan isi, struktur, dan kebahasaan teks prosedur.

a.    Menginventarisasi macam-macam kegiatan yang pernah atau dapat dilakukan.

b.    Menentukan tema kegiatan.

c.    Membuat kerangka dalam bentuk topik-topik kegiatan secara garis besar.

d.    Membuat sistematika kerangka dengan benar dan mudah dipahami pembaca.

e.    Mengumpulkan bahan-bahan.

f.     Mengembangkan kerangka menjadi sebuah petunjuk yang jelas dan lengkap.

2.    Menyajikan kembali dan merevisi teks prosedur yang telah disusun.

a.    Membaca kalimat demi kalimat.

b.    Memperbaiki kesalahan yang terjadi pada penulisan teks.

c.    Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan.

d.    Memperbaiki keruntutan paragraf yang tidak tepat dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat yang tidak padu, menempatkan paragraf pada urutan yang tepat atau menambah paragraf yang runtut.

 

 

 

2.    TEKS EKSPLANASI

 

A.   Pengertian dan Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

1.      Pengertian Teks Eksplanasi

a.  Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses suatu fenomena alam dan fenomena sosial.

b.  Teks eksplanasi ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa.

2.      Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

a.  Struktur terdiri atas pernyataan umum, proses/deretan penjelas, dan penutup.

b.  Memuat informasi sesungguhnya atau fakta.

c.   Memuat informasi bersifat keilmuan.

d.  Menjelaskan suatu kondisi atau fenomena.

 

B.   Identifikasi Informasi dalam Teks Eksplanasi

1.      Fakta

a.  Fakta adalah peristiwa atau kejadian yang sungguh-sungguh terjadi.

b.  Fakta terdapat dalam paragraf-paragraf teks eksplanasi.

2.      Gagasan Utama

a.  Paragraf eksplanasi dikembangkan berdasarkan gagasan utama atau ide pokok.

b.  Gagasan utama adalah gagasan yang dijadikan dasar dalam mengembangkan kalimat.

c.   Gagasan utama terdapat pada kalimat utama.

 

C.   Konstruksi Informasi Teks Eksplanasi

1.      Bagian-Bagian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi diawali dengan pendahuluan yang berisi pernyataan umum. Kemudian, pernyataan umum tersebut dijelaskan oleh beberapa deretan penjelas. Beberapa penjelas tersebut kadang-kadang disimpulkan dalam bagian penutup.

2.      Susun Ulang Teks Eksplanasi

Abstraksi merupakan penyajian singkat mengenai isi teks secara jelas dan akurat.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan pada saat mengabstraksi teks eksplanasi.

a.  Membaca teks dengan cermat dan teliti.

b.  Mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam teks.

c.   Menyusun dan mengembangkan inti sari teks berdasarkan gagasan-gagasan penting dengan bahasa Anda sendiri.

 

D.   Analisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksplanasi

1.      Struktur Teks Eksplanasi

a.    Pernyataan umum

b.    Penjelasan proses

c.    Penutup

2.      Kebahasaan Teks Eksplanasi

a.    Istilah

b.    Keterangan waktu

c.    Konjungsi

 

E.    Produksi Teks Eksplanasi

1.      Pola Pengembangan dalam Teks Eksplanasi

a.  Pola pengembangan sebab akibat.

b.  Pola pengembangan proses.

2.      Langkah-Langkah Penulisan Teks Eksplanasi

a.  Menentukan topik/tema.

b.  Menetukan tujuan penulisan.

c.   Mengumpulkan data dari berbagai sumber.

d.  Menyusun kerangka.

e.  Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksplanasi.

3.      Penyuntingan Teks Eksplanasi

Langkah-langkah menyunting sebagai berikut.

a.  Membaca kalimat demi kalimat secara teliti digunakan untuk menemukan kesalahan yang terjadi pada penulisan teks eksplanasi.

b.  Membenarkan kesalahan yang terjadi pada penulisan teks.

c.   Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan.

d.  Memperbaiki keruntutan paragraf yang tidak tepat dapat dilakukan dengan cara membuang kalimat tidak padu, menempatkan paragraf pada urutan tepat, atau menambah paragraf runtut.

NOVEL SEJARAH MAJALENGKA SIMBAR KENCANA

 Download Novel ini di : disini / disini / disini

Simbar Kencana

Oleh Tim Wacana Nusantara

Simbar Kencana merupakan putri dari kerajaan Talaga (kerajaan bawahan Dewa Niskala), karena kecantikannya maka Raja Talaga melakukan sayembara untuk menentukan suami dari putrinya. Sayembara untuk menjadi suami Putri Simbar Kencana dilakukan selam tiga hari.

1. Hari pertama, lomba keterampilan perang tanding adu senjata; tombak, gada, pedang, dan keris sambil menunggang kuda
2. Hari kedua, lomba keterampilan menangkap harimau dan babi hutan yang masih liar di huta, dengan ketentuan siapa yang paling banyak itu yang menjadi pemenang.
3.Hari ketiga, lomba keterampilan menggunakan senjata panah, dengan sasaran seekor bunglon yang tergantung pada ekornya, sehingga bunglon it uterus-menerus berayun.

Hasil dari sayembara nantinya berhak untuk menjadi suami Simbar kencana. Orang yang datang untuk mengikuti sayembara tersebut ternyata bukan dari tatar sunda atau Jawa saja melaikan sampai ke negeri Palembang. Sayembara didapatkan oleh seorang ksatria pilih tanding dari Palembang yang bernama Sakyawara anak dari Menteri urusan laut kerajaan Palembang. Dia di nobatkan menjadi patih utama kerajaan talaga atau menjadi orang kedua setelah raja. Karena kerakusannya akhirnya Sakyawara melakukan makar terhadap raja Talaga dengan cara menyuruh Bayangkara untuk membunuh sang raja. Rencana pembunuhan ini ternyata berhasil dilakukannya pada saat raja akan melakukan hajat kecil.

Kematian ayahanda Simabar Kencana membuat dia terpukul dan menagisi kematian ayahnya. Apalagi setelah mengetahui yang melakukan pembunuhan ayahnya itu suaminya sendiri. Kabar kematian sang Raja Talagamanggung terdengar oleh raja Dewa Niskala dan akhirnya dia mengutus anaknya yang bernama Sang Kusumalaya (Ajar Kutamangu) untuk menyelidiki kasus kematian Raja Talagamanggung. Berkat kecerdasan dan kecerdikanya akhirnya Anjar Kutamangu menemukan pembunuhnya sekaligus dalang di balik pembunuhannya yaitu Sakyawira.

Rasa sayang terhadap ayah yang dibunuh oleh suaminya membuat dia menjadi membenci sang suami. Kebencian yang membara ini di buktikannya pada saat suaminya sedang tidur. Pada malam itu ketika Sakyawira sedang tertidur lelap di dalam kamarnya, Simbar Kencana dengan rasa penuh kebencian bahkan lupa kalau yang akan dibunuhnya itu suaminya sendiri secara diam-diam menghujamkan patrem (tusuk sanggul yang tajam) ke tenggorokan suaminya itu sampai tiga kali. Hujaman Patrem secara berulang-ulang membuat Sakyawira tidak sempat melakukan perlawanan dan menyadarinya sampai ia meninggal di dalam kasurnya.

Setelah berhasil membunuh Sakyawira akhirnya Simbar Kencana menikah dengan Sang Kusumalaya dan menjadi Ratu di kerajaan Talaga menggantikan ayahnya. Dari pernikahan dengan Sakyawira Simabar kencana tidak memiliki anak, sedangkan dari Sang Kusumalaya dia dikaruniai anak dan diberi nama Sang Batara Sakawayana atau terkenal dengan nama sunan Corendra.

Sumber:
Iskandar, Yoseph. 2005. “Sejarah Jawa Barat”. Bandung: CV Geger Sunten
Sukardja, Djadja. 2007. Situs Kawali “ Astana Gede”. Ciamis. ….

Sumber Tulisan: http://www.wacananusantara.org/5/427/simbar-kencana

Minggu, 06 September 2020

MEMPRODUKSI TEKS EKSPLANASI (KELAS 11)

Oleh : Dina Marliyana, S.Pd. 

Download Materi ini : DISINI

Memproduksi Teks Ekplanasi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

1.     menentukan pola pengembangan dalam menulis teks eksplanasi;

2.     menulis teks eksplanasi berdasarkan struktur dan kebahasaan.


Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksplanasi adalah teks yang memaparkan suatu proses kejadian dengan sejelas-jelasnya. Teks eksplanasi banyak menggunakan fakta, baik itu untuk menunjang alasan ataupun sebab-sebab atas peristiwa yang akan dipaparkan. Luasnya wasawasan dan pengetahuan kita berkenaan dengan topik yang akan ditulis juga sangatlah utama. Penulis harus menyiapkan berbagai sumber untuk dapat mengembangkan topik yang dipilihnya secara mendalam. Kalau tidak demikian, isi tulisan akan dangkal dan tidak memberikan sesuatu yang baru bagi pembacanya.

Kegiatan 1

Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi

Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui pola pola pengembangannya. Secara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi adalah sebagai berikut.

1.     Pola Pengembangan Sebab Akibat

Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum, maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.

Contoh:

Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta. Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang luka–luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.

 

2.     Pola Pengembangan Proses

Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a.   Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.

b.   Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.

c.   Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

Contoh:

Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.



Tugas 1

1.     Cermatilah ketiga cuplikan teks di bawah ini!

 

a.  Dua puluh tahun lalu, ponsel hanyalah telepon tanpa kabel. Namun demikian, teknologi berkembang cepat. Kerja sama operator dengan produsen ponsel serta aliansi dengan perusahaan di bidang teknologi, membuat ponsel tidak cuma untuk berbicara lisan. Dua tahun terakhir, kemampuan ponsel melakukan komunikasi data bertambah banyak. Ponsel generasi kedua ini, tidak hanya bisa mengirim dan menerima pesan teks SMS (short message service). E-mail, download nada dering, atau games juga dapat terselenggara dengan baik.

b.  Penampung limbah pabrik marmer PT CIM yang terletak di  puncak Gunung Kapur Desa Citatah Kabupaten Bandung jebol. Akibatnya, 21 rumah di sekitarnya hancur dan rusak berat diterjang longsoran limbah padat pabrik. Tidak ada korban tewas dalam musibah itu, tetapi sedikitnya tujuh orang dibawa ke rumah sakit Cibabat.

c.   Anarkisme massa pada umumnya terjadi akibat sikap kritis mereka yang tidak mendapat tanggapan secara wajar. Massa kemudian frustrasi dan marah. Mereka merasa aspirasinya dilecehkan, tidak dihargai. Dalam kondisi itulah, sikap rasional bisa melemah. Emosilah yang kemudian lebih berperan. Apalagi dalam kerumunan massa, emosi mudah menjalar dan tidak terkendali. Terjadilah akhirnya aksi perusakan yang sesungguhny cara tersebut bertentangan dengan sikap kritis itu sendiri.

 

Menurutmu, ketiga cuplikan teks tersebut dikembangkan dengan pola apa? Diskusikan pola topik dari setiap teks tersebut.

Teks

Topik

Pola Pengembangan

a.

 

 

b.

 

 

c.

 

 

 

2.     Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini sehingga menjadi teks-teks yang utuh dan padu!

 

No.

Kalimat-Kalimat

Urutan yang Benar

a.

a.   Kayu ramin diimpor oleh pedagang-pedagang Singapura dari Kalimantan Barat.

b.   Di sana diolah menjadi perabot rumah tangga.

c.   Tentu saja harga sudah 7 atau 8 kali lipat harga di Kalimantan Barat.

d.   Kemudian dikirim ke Jakarta, dan terkenal sebagai kayu jati Singapura.

 

b.

a.   Bahkan, kalau goyangan atau goncangannya besar, bumi seakan-akan mau runtuh.

b.   Ketika itu, seolah-olah bumi ini bergerak gerak, bukan?

c.   Gempa bumi sering diartikan sebagai getaran atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi.

d.   Ketika terjadi gempa bumi, memang kita akan merasakan bumi yang kita diami ini bergetar atau bergoyang-goyang.